keindahan alam pegunungan dieng

Wisata Dieng – Kota Wonosobo terkenal sebegai kota berhawa sejuk karena berada di dataran tinggi. Di kota berslogan asri ini juga terdapat beberapa tempat wisata yang wajib para penelusur kunjungi. Salah satunya adalah Dieng. Dieng terletak 30 km dari kota Wonosobo, tepatnya di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dataran tinggi Dieng memiliki banyak candi-candi kecil kuno yang indah terhampar di kawasan dataran tinggi gunung api. Di tempat ini para penelusur dapat melihat candi bercorak Hindu dengan arsitektur yang indah dan unik. Selain itu daerah wisata ini juga memiliki Dieng Plateau Theater yang menyediakan informasi kejadian alam di sekitar Dieng. Bioskop ini mampu menampung 100 kursi, memiliki taman yang asri dan sangat nyaman untuk Anda bersantai sambil dimanjakan dengan panorama indah dari rangkaian pegunungan sekitarnya. Di kawasan wisata dataran dieng selain candi juga terdapat telaga warna,pegunungan sikunir,dan juga kawah sikidang. Dieng sendiri selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik dometik maupun mancanegara.
Jika para penelusur berada di Dataran tinggi Dieng maka para penelusur merasa bagaikan negeri di atas awan. Dieng berada  di ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut sehingga membuat udaranya sejuk dan menyegarkan serta ditutupi kabut tebal. Karena keindahannya yang menakjubkan inilah diyakini bahwa Dieng dipilih sebagai tempat yang sakral dan tempat bersemayamnya dewa dewi. Para penelusur akan melihat lumpur mendidih yang mengeluarkan gelembung, danau belerang berwarna cerah, dan kabut tebal yang menyelimuti dataran tinggi Dieng. Melihat, merasakan, dan membayangkan tempat ini secara langsung akan membuat para penelusur memahami mengapa masyarakat Jawa menganggap Dieng sebagai tempat yang memiliki kekuatan supernatural. Saat terpesona dengan keindahan alam Dieng maka para penelusur sekaligus juga merasakan getaran misterius di tempat ini.Kawasan Dieng memiliki banyak candi-candi  kecil yang dinamai tokoh-tokoh cerita epik Mahabrata seperti Bima, Gatot kaca, Arjuna dan Srikandi. Diyakini bahwa candi-candi ini dulu digunakan sebagai tempat tinggal para pendeta yang menyebarkan ajaran Hindu.
Wisata Dieng sering untuk melakukan ritual upacara adat seperti pencukuran rambut anak gimbal atau penduduk setempat menyebut “anak gembel” yang tinggal di Dataran Tinggi Dieng. Menurut kepercayaan warga setempat, anak gimbal merupakan anugerah dari para dewa sehingga fenomena ini patut disyukuri. Karena biasanya jika rambut anak gimbal dipaksakan dipotong, maka si anak akan cenderung sakit-sakitan, dan yang anehnya lagi rambut gimbal anak-anak gimbal tidak secara alami tumbuh ketika mereka dilahirkan, tetapi tumbuh saat usia mereka menginjak 1-2 tahun. Sebelum di lakukan pencukuran rambut anak gimbal tersebut biasanya di lakukan berbagai ritual supaya semua berjalan dengan lancar. Dan para penelusur dapat menyaksikan saat dilakukan pencukuran rambut anak gimbal tersebut.

Sejarah

Nama ‘Dieng’ sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu  “Di”  yang berarti tempat yang tinggi dan ”Hyang” yang artinya tempat para dewa dewi. Diartikan kemudian sebagai tempat kediaman para dewa dan dewi. Namun Ada juga yang mengartikannya dari bahasa Jawa yaitu “adi” berarti indah, berpadu dengan kata “aeng” yang artinya aneh. Penduduk setempat kadang mengartikannya sebagai tempat yang indah penuh dengan suasana spiritual.

Akses

Dieng sangat mudah sekali di akses lokasinya baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Dan cara termudah untuk sampai ke dataran tinggi Dieng ialah dengan mengendarai kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Dieng berada di Jawa Tengah, berjarak sekitar 3 jam perjalanan dari Yogya atau hanya 25 km dari Wonosobo. Selama perjalanan para penelusur akan melewati kebun teh dan juga kebun tembakau. Selain itu juga para penelusur akan disuguhi pemandangan yang indah. Namun jika para penelusur ingin menggunakan transportasi umum maka para penelusur dapat menggunakan bus dari Yogya ke Magelang dan ke Wonosobo. Kemudian Dari Wonosobo dilanjutkan dengan minibus menuju Desa Dieng. Kawasan Dieng dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari Desa Dieng. Dan jika para penelusur mengendarai mobil, maka para penelusur dapat parkir di tempat sekitarnya.

Akomodasi

Di sekitar kawasan wisata dieng sudah terdapat berbagai penginapan-penginapan. Dan jika para penelusur ingin merasakan suasana tinggal di desa sekitar Dieng, ada banyak losmen kecil serta hotel di sana. Selain itu para penelusur juga dapat tinggal di rumah penduduk yang dapat disewa dengan harga relatif murah. Jadi para penelusur tinggal memilih penginapan yang dirasa cocok dan  tentunya di sesuaikan dengan budget para penelusur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata alam telaga remis Cirebon Jawa Barat

keindahan alam pantai Panjang, Bengkulu

Puncak Jaya Wijaya